Penapublik 20221211082947.jpg
Read Time:2 Minute, 7 Second

CISARUA, PENAPUBLIK.COM – Rapat koordinasi Forkopimda di lingkup Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Pemerintahan Daerah Kabupaten Bogor tahun 2022 yang digelar di aula hotel Citra Cikopo, Desa Kopo membahas terkait pencegahan paham radikalisme terorisme. Kegiatan tersebut digagas oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) dihadiri Sekretaris Daerah, Kapolres, Dandim, Kejaksaan Negeri Cibinong, serta puluhan Camat yang ada di wilayah Kabupaten Bogor pada Kamis (8/12).

Burhanudin, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan rapat koordinasi sebagai bagian daripada agenda kerja Pemerintah Daerah melalui Bakesbangpol.

Forkopimda Kabupaten Bogor yag digelar di Citra Cikopo Hotel Puncak.

“Dalam rapat tadi itu dibahas terkait pencegahan masuknya paham radikalis dan terorisme di kalangan ASN Kabupaten Bogor,” terangnya saat dijumpai awak media seusai kegiatan. 

Dalam mengurus Kabupaten Bogor dengan segala potensi yang ada kata Burhanudin, Maka diperlukan sebuah koordinasi dan kolaborasi antara Pemerintah, dengan berbagai unsur serta lapisan masyarakat.

“Dengan luas wilayah yang besar, jumlah penduduk-nya juga besar, Tentu masalahnya juga sangat besar, dengan segala kebesaran-nya mari kita besarkan Kabupaten Bogor ini dengan besar-nya yang positif,” jelasnya.

Dengan kondisi seperti itu sehingga pihak Forkopimda senantiasa akan meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dengan semua unsur lapisan masyarakat,

“Nah, Antara para umaro juga ulama diseluruh wilayah Kecamatan mesti bersatu padu dalam upaya pencegahannya bersama unsur masyarakat lainnya,” kata Burhanudin.

Ditempat yang sama, AKBP Iman Imanudin, Kapolres Bogor juga menyatakan bahwa, dalam mencegah masuk-nya paham radikalisme dan terorisme, Maka perlu memperkuat pendidikan ditengah masyarakat, terutama pada generasi muda sebagai investasi jangka panjang.

“Kami berharap pada hadirin terutama pada para Camat untuk bisa melakukan maping secara menyeluruh di wilayah-nya dalam upaya mencegah radikalisme beserta penyebarannya,” paparnya.

Hal senada menurut Letkol Kav Gan Gan Rusgandara, Dandim 0621 mengatakan mengantisipasi masuknya paham radikalis, Maka lakukan hal dari yang terkecil dahulu, Edukasi dan pemahaman  yang baik pada lingkungan keluarga serta masyarakat.

“Radikalisme berawal dari fanatisme yang berlebihan untuk antisipasi fanatisme perlu peningkatan kembali budaya gotong-royong ditengah masyarakat. Kami berharap jangan sampai bahkan kalau bisa jangan mau dijadikan marketing oleh teori serta pemahaman positif ditengah lingkungan masyarakat.

Bambang Tawekal, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) di Kabupaten Bogor. Ia mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan nya sudah merupakan kegiatan rutin tahunan bagi Kesbangpol.

Jadi, kata dia tidak ada korelasinya juga dengan kejadian bom bunuh diri di Astana Anyar.

“Kegiatan seperti ini sudah menjadi agenda rutin kerja kami, sesuai tugas dan fungsi kerja kami, jadi tidak ada kaitan dengan hal lainnya beberapa  waktu kedepan kami juga akan melaksanakan kegiatan serupa pembinaan pada sejumlah LSM.” pungkasnya. (Fik).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

fifteen − 7 =