Penapublik 20220921173641.jpg
Read Time:2 Minute, 24 Second

CISARUA, PENAPUBLIK.COM – Santunan kepada puluhan anak yatim sebagai salah satu kegiatan pamungkas dari tradisi Rebo Wekasan dan Sedekah Kupat 1444 H dihadiri Muspika Cisarua, Beberapa Kepala Desa di dua Kecamatan dan elemen serta unsur lainnya termasuk Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Kadisbudpar, Ketua PHRI, Para habaib, tokoh agama juga tokoh masyarakat.

Dimana sebelum pembacaan do’a sebagai penutup acara yang dipimpin Habib Husein Al’athos, Lantunan sholawat Nabi SAW dibawakan para santri diiringi hadroh sehingga menambah suasana haru serta penuh makna.

“Mudah-mudahan segala dosa-dosa kita semua diampuni oleh Allah SWT serta dijauhkan dari segala bala’i,” ucap Habib Husein Al’athos.

Berfoto Bersama Diatas Panggung Saat Momentum Rebo Wekasan Puncak Ngahiji pada Rabu (21/9/2022).

Sorotan kamera awak media, Camat Cisarua, Ivan Pramudia yang hadir dalam kesempatan tersebut sempat menitikkan air mata saat menghampiri dan menyalami kemudian memberikan santunan sambil memegang kepala serta mencium kening sebagai tanda cinta sekaligus peduli kepada anak-anak Yatim. Hal tersebut diikuti pula Danramil, Kapolsek juga para Kepala Desa dan unsur lainnya pada Rabu (21/9/2022).

Sebelumnya, Camat Ivan mengatakan sekaligus mengapresiasi upaya yang dilakukan rekan-rekan panitia yang tergabung di Forum Puncak Ngahiji dalam mewujudkan kegiatan tersebut.

Bahkan menurutnya Rebo Wekasan yang digelar tersebut setidaknya bisa menjadi kalender event tahunan.

“Tadi saya sempet ngobrol sebentar dengan Pak Kadis bahwa Rebo Wekasan harus jadi event bahkan tadi juga sudah disampaikan Pak Haji Gogom kalau dibikinkan Perda atau Perbup itu agak sedikit panjang prosesnya dan cukup sulit akan tetapi kalau dijadikan kalender event tahunan itu cenderung mudah,” papar Ivan dalam sambutannya.

Acara rebo wekasan kata Ivan sebagai salah satu wujud kearifan lokal khususnya yang ada dikawasan wisata Puncak.

“Bahkan kemarin dengan Ketua PHRI juga Pak Kadisbudpar itu ekspose dengan Pak Plt Bupati terkait Puncak Festival, InsyaAllah direstui malah jika memungkinkan kedua event tersebut bisa saling berdampingan. Setidaknya berhubungan juga dengan acara Rebo Wekasan minimal ada ketupatnya gitu lah,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu pun pihaknya mengajak serta warga masyarakat Kabupaten Bogor untuk mendo’a-kan yang terbaik khususnya kepada Ibu Bupati Bogor apapun nanti yang menjadi keputusan karena sudah menjadi bagian dari takdir Allah SWT.

“Paling tidak kita sudah berikhtiar dan berusaha tentunya diberikan yang terbaik untuk pimpinan kita siapapun itu. Kami juga berharap kepada rekan-rekan yang ada di Forum Puncak Ngahiji agar makin solid dan menjauhkan diri dari kepentingan kelompok,” pinta-nya.

Karena kata dia, Jika memang niatnya ingin bersatu itu berarti harus bersatu semuanya tanpa pandang bulu.

“Ini momentum yang baik. Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik pula tentunya,” kata Ivan.

Pandangan yang sama diungkapkan Heru Hendrawan, Lurah Cisarua, Dirinya mengapresiasi yang dilakukan Forum Puncak Ngahiji sebagai penggagas kegiatan Rebo Wekasan dimana digelar sejak tahun 2017 lalu.

Gelaran Rebo Wekasan atau Sedekah Ketupat tahun 2022 ini diakui Heru dilaksanakan disekitar Pafesta, Kelurahan Cisarua.

“Alhamdulillah, Mudah-mudahan kegiatan positif ini dapat terus terjaga sebagai salah satu kearifan lokal yang ada diwilayah Puncak.” pungkasnya. (Fik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five × three =