Cimande Ngabungbang Warga Kampung Tarikolot Babakti Kalemah Cai.jpg
Read Time:1 Minute, 33 Second

Caringin, PenaPublik.com – Selain menumbuhkan sikap sukarela, tolong menolong, kebersamaan dan kekeluargaan antar sesama warga masyarakat, Budaya gotong-royong dapat memberikan manfaat bagi kehidupan bermasyarakat yang memang merupakan kultur budaya dalam menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa.

Salah satu program gotong-royong dirasakan oleh warga contohnya seperti di Kampung Tarikolot, RT 11 RW 03, Desa Cimande, Kecamatan Caringin dimana saat ini sedang melaksanakan satu tradisi warga yang sudah berjalan puluhan tahun yakni “Ngabungbang”.

Sekumpulan pemuda yang menamakan diri Bomas (Boleh Orang Masuk Asal Sopan) yang diketua Ahmad Jazuli terus berupaya menjaga dan melestarikan kultur budaya gotong-royong dengan melibatkan peran serta para pemuda di Kampungnya.

Warga Tarikolot Cimande Bergotong Royong Bangun Akses Jalan

Semangat dan upaya para pemuda dalam meningkatkan kegotong royongan tersebut serta merta mendapatkan dukungan dari Ketua RT dan RW juga tokoh masyarakat setempat.

Seperti dikatakan Zaeni Dahlan, Ketua RT 11 RW 03 Desa Cimande, Ia mengapresiasi apa yang diupayakan oleh gerakan pemuda bahkan kegiatan ronda malam diwilayahnya setiap hari dilakukan secara bergantian dalam menjaga keamanan,ketertiban warga masyarakat.

“Iya tiap hari minggu kami selalu adakan kegiatan gorol atau bebersih lingkungan seperti kemarin kerja bakti membersihkan sampah diselokan dekat perumahan warga diinisiasi para pemuda yang tergabung dalam BOMAS. Alhamdulillah, kita lakukan secara swadaya dan mendapat dukungan dari warga. Babakti ka lemah cai ini akan kami lakukan secara kontinue,” papar Zaeni saat menyambangi kediamannya pada Rabu (28/10).

Menurutnya, Bahkan belum lama ini pihaknya beserta pemuda Bomas dan warga menggelar kerja bakti atau gotong-royong membuka akses jalan lingkungan diperuntukkan bagi warga sekitar yang hendak lalu lalang berjiarah ke pemakaman.

“Belum lama ini kami sesuai kesepakatan bergotong royong membuka jalan umum ke makam warga dan makam kasepuhan Cimande bersama Ketua RW, Ketua pemuda serta warga lainnya. Jalan sepanjang kurang lebih 800 meter persegi dan lebar 150 meter itu sumber anggarannya murni dari swadaya masyarakat.” pungkas Jaeni.

Reporter : Taufik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twenty − 4 =