Bogor, PenaPublik.com – Institut Ummul Quro Al-Islami (IUQI) Bogor melakukan kerjasama dengan salah satu Perguruan Tinggi di Mackhakhala yang merupakan Ibukota Negara bagian Dagestan yakni sebuah wilayah di Kaukasus dibawah Negara Federal Rusia yang rata-rata penduduknya beragama muslim. Perguruan Tinggi tersebut yakni Humanitarian Pedagogical College (HPC).
Lantunan Irama musik Islami yakni Nasyid “Tholaal Badru” menyambut kedatangan Dr. Saiful Falah, Rektor IUQI beserta rombongan yang berasal dari Indonesia, Acara penandatanganan MoU antara HPC dan IUQI didahului dengan Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sudah menjadi budaya di Republik Dagestan setiap Bulan Rabiul Awwal merayakan kelahiran Rasulullah saw. Rektor IUQI diminta memberi sambutan dan tausyiah keagamaannya saat itu.
“Kami merasa sangat bersyukur atas nikmat Allah SWT telah dipertemukan dengan saudara seiman dan seperjuangan di Negeri para pejuang ini. Terima kasih atas sambutan yang luar biasa ini, Kita bersaudara sangat dekat sekali. Karena sama-sama mencintai Rasulullah dan senang melaksanakan peringatan maulid Nabi SAW,” tuturnya, Pada Kamis (31/10).
Sementara itu Dzhennet Temurkaeva, Direktur HPC Mackhakhala, Mengaku senang sekaligus gembira atas jalinan kerjasama dengan Perguruan Tinggi di Indonesia. Ia menyebut bahwa ada kesamaan sejarah dan visi dengan Institut Ummul Quro al Islami ini, Kedua Kampus bukan milik Pemerintah. Didirikan oleh umat untuk melestarikan nilai-nilai agama dan juga mencetak generasi muslim yang unggul dan bermanfaat di tengah masyarakat.
“Humanitarian pedagogical college adalah Kampus yang didirikan oleh muftiyat atau lembaga ulama di Dagestan. Ini kampus umum, tapi bernuansa islami. Karena kami ingin mencetak guru-guru profesional yang berakhlakul karimah,” terangnya.
Penandatanganan MoU dilaksanakan di ruang Nusantara Center yang baru diresmikan pada akhir Maret lalu oleh Dubes RI untuk Rusia.
Menurut Dr. H. Abdulaev Ibragimgadzi, Wakil Direktur bidang Hubungan Internasional sekaligus Kepala Pusat Kajian Nusantara di HPC Makachkala menjelaskan bahwa pemilihan tempat penandatanganan MoU tersebut sesuai dengan amanat dari Duta Besar pada saat peresmian.
“Beliau berharap agar pusat kajian Nusantara di Dagestan menjadi tempat perekat hubungan diplomatik pendidikan dan budaya antara Indonesia dan Dagestan. Mudah-mudahan kita bisa merealisasikan kerjasama ini dengan program join research, exchange students dan kegiatan keilmuan lainnya.” pungkas Ibragimgadzi penuh harap.
Kontributor : Abdulloh
Editor : Taufik