Peringatan Haul Gusdur Ke Xii Dalam Upaya Mempererat Jaringan Silaturahmi Lintas Agama 1.jpg
Read Time:2 Minute, 47 Second

BOGOR, PENAPUBLIK.COM – Jejaring Lintas Agama Kota Bogor menggelar kegiatan dalam rangka peringatan Haul Gusdur XII melalui rangkaian acara nonton bareng, tahlil dan do’a bersama di Posko BASOLIA, Jalan Heulang No. 6A Tanah Sareal, Kota Bogor, Pada Senin (31/1).

Kegiatan tersebut hasil kerjasama Jaringan GUSDURian Bogor dengan Badan Sosial Lintas Agama (BASOLIA) dan jejaring lintas agama yang ada di Kota serta Kabupaten Bogor.

Menurut Juandi Gultom, Ketua Panitia Pelaksana mengatakan Haul tersebut sebagai salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan Jaringan GUSDURian diberbagai daerah di Indonesia, termasuk di Bogor.

“Haul ini adalah kegiatan rutin Jaringan GUSDURian secara nasional yang dilaksanakan ditiap-tiap daerah terutama yang memiliki Cabang GUSDURian. Kali ini di Bogor bekerjasama dengan BASOLIA mengundang tokoh agama dan tokoh masyarakat di Bogor serta rekan-rekan muda lintas agama juga kita undang untukberpartisipasi,” terang Juandi saat ditemui di lokasi kegiatan.

Lebih lanjut Juandi mengatakan, bahwa sosok Gusdur adalah teladan bagi semua kalangan masyarakat tanpa terkecuali.

“Iya, Sosok almarhum Gusdur ini kan bapak Bangsa kita. Ketika beliau masih hidup, beliau telah memberikan teladan bagi kita bagaimana seharusnya seorang warga negara bersikap dan berperilaku ditengah kemajemukan yang ada di Indonesia. Sebagai seorang santri, seorang muslim, seorang aktivis, seorang pegiat seni, seorang pecinta olahraga, seorang tokoh, seorang ulama bahkan sebagai seorang Presiden, sosok Gusdur selalu memberikan tauladan yang baik bagi kita. Oleh karenanya patut kita mengenang dan merefleksikan perjuangan beliau melalui acara haul ini,” tuturnya.

Ditempat yang sama, K.H Mustofa Abdullah bin Nuh, Ketua Umum MUI Kota Bogor, yang memberikan tausiah dalam acara haul mengatakan ucapan terimakasih kepada penyelenggara yang sudah menginisiasi kegiatan haul terkhusus kepada jejaring muda lintas agama.

Dirinya mengapresiasi para panitia enyenggaraan haul tersebut terutama yang hadir banyak kalangan anak muda dari berbagai organisasi yang berbeda-beda. Ini menunjukan bahwa sosok Gusdur sangat dirindukan masyarakat ditengah gejolak bangsa yang ada saat ini.

Sosok Gusdur kata dia, Senantiasa konsisten berjuang untuk tegaknya keadilan dan kemanusiaan harus menjadi motivasi dalam pergerakan terutama adik-adik generasi muda jangan takut bersuara lantang jika menemukan kesalahan dan jangan sekali-kali kompromi akan hal -hal yang tidak baik.

Pria yang juga Ketua Dewan Pembina di BASOLIA ini menambahkan bahwa sesungguhnya semua manusia itu pada hakekatnya diciptakan satu sama lain saling bersaudara.

“Manusia itu diciptakan bersaudara kok, kita hidup di Indonesia dari bermacam suku, agama dan ras, masih tetap bersaudara. Kita sebagai warga dunia masih tetap bisa hidup damai berdampingan. Yang menjadi masalah ketika ada orang yang mendengarkan bisikan-bisikan yang tidak baik sehingga menghasut untuk membuat kegaduhan. Nah, sifat-sifat seperti itu bukanlah sifat asli manusia yang diciptakan Alloh. Jangan sampai kita juga terpengaruh oleh bisikan- bisikan jahat tersebut,” ujar Kyai Mustofa.

Hal senada dikatakan Ferdi Ate salah seorang peserta mengungkapkan bahwa Haul Gusdur tersebut menjadi penting untuk merefleksikan sosoknya sebagai pejuang bagi kelompok terdiskriminasi dalam hidupnya.

Menurutnya, Almarhum Gusdur telah berjuang bagi kelompok masyarakat yang mendapatkan diskriminasi seperti umat Kristiani, kelompok Tionghoa, masyarakat Papua dan lainnya.

“Perjuangan ini tentu menjadi motivasi bagi kami kalangan muda pergerakan untuk selalu konsisten mendampingi masyarakat yang mendapatkan diskriminasi dan ketidakadilan.” tandas Ferdi yang juga Ketua PMKRI Bogor.

Pantauan dilokasi kegiatan nampak terlihat antusias peserta yang hadir cukup tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah peserta yang hadir sekitar 40 orang, melebihi target panitia pelaksana. Acara haul kemudian ditutup dengan lantunan do’a Bersama Lintas Agama yang dipimpin oleh tokoh-tokoh yang hadir dalam acara tersebut. (Ferdy).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

thirteen + 8 =