Cisarua, PenaPublik.com – Melihat kondisi monumen atau patung Pramuka memang masih berdiri tegak hingga kini yang merupakan persembahan Kwartir Ranting Cisarua dan diresmikan saat itu oleh Drs. Lasmana Suriaatmadja, Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Bogor pada 1 Oktober 1990 silam. Kurang lebih 29 tahun sekarang kondisinya sangat memprihatinkan bahkan nyaris seperti tidak terawat, Nampak terlihat mulai dari baret di kepala hingga bagian bawah warna-nya seakan pudar, lusuh dan usang ditelan waktu, bagian lengan kanan-kiri-nya pun putus. Meskipun disekitarnya ada beberapa jenis tanaman yang dibungkus plastik polybag nampak tidak terurus bahkan terlihat sampah berserakan tidak tersentuh jari jemari dan tangan-tangan apik sehingga jelas menjadi pemandangan yang tidak seindah alam Puncak.
Melihat kondisi seperti ini Tim PenaPublik dan aktivis Pepeling didampingi pengurus Karang Taruna Kecamatan Cisarua melakukan gerakan kecil yakni memungut sampah disekitar area Monumen Pramuka yang mungkin di Negeri ini hanya ada di Puncak.
Menurut Solihin Fauzi, Aktivis Pegiat Peduli Lingkungan (Pepeling) dirinya mengaku patung pramuka yang dibangun dan diresmikan pada tahun 1990 silam ini merupakan kebanggaan bagi warga Puncak khususnya para anggota pramuka pada saat itu.
“Melihat kondisi sekarang cukup prihatin saya sebenarnya sering lewat sekitar sini dan minggu yang lalu sempat mampir sebentar ternyata patung ini sudah mulai lapuk,kedua lengannya sudah putus dan warnanya pun nyaris pudar,” terangnya, Pada Sabtu sore (5/10).
Diakuinya, Patung Pramuka ini memiliki history dan makna terutama bagi para pelaku yang aktif sebagai pramuka pada saat itu. Dirinya menganggap bahwa dahulu kala gerakan pramuka khususnya di Cisarua dan umumnya di Kabupaten Bogor banyak mendapat penghargaan dari Pemerintah.
“Bukan tanpa alasan kenapa patung pramuka didirikan disini setidaknya punya makna filosofis yang berkenaan dengan gerakan Pramuka khususnya untuk tingkat Kecamatan Cisarua. Namun sayangnya saat ini kondisinya memprihatinkan butuh sentuhan-sentuhan orang yang masih memiliki sense of belonging terhadap gerakan pramuka dan Pemkab Bogor melalui Kwartir Cabangnya agar bisa membenahi patung ini,” paparnya.
Hal senada dikatakan Asep atau biasa disapa Dummel, Pengurus Karang Taruna Kecamatan Cisarua, mengaku prihatin dengan kondisi patung yang dahulunya menjadi salah satu kebanggaan bagi Pramuka Kabupaten Bogor.
“Miris juga ya melihat kondisi saat ini, lengannya hilang, warna-pun pudar dan lain sebagainya. Saya pikir monumen ini dibuat bukan tanpa alasan terlebih lagi ini simbol pramuka yang sejauh ini sudah mendunia. Butuh juga perhatian dari semua kalangan dan jika diperlukan, Kami dari Karang Taruna siap membantu dan bekerjasama dengan Pramuka untuk membenahi sekitar Tugu Pramuka ini.” pungkasnya.
Reporter : Taufik Hidayat