Penapublik 20221212040545.jpg
Read Time:2 Minute, 23 Second

CIAMIS, PENAPUBLIK.COM – Acara gelar budaya Sunda-Bali yang dilangsungkan di objek Situs Ciung Wanara, Karangkamulyan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Pada Kamis (8/12/2022) siang berlangsung meriah. Sejumlah budayawan Sunda dan ratusan pandita asal Bali turut hadir mengikuti kegiatan tersebut.

Majelis Agung Tritangtu SUNDA BALI NUSANTARA menganugerahkan Gelar Kehormatan Kepada  Hj.Ratu Ageng Rekawati dengan Gelar “Sesepuh Agung Panglima Maharani Winata Nagari Jayaning Ciptarasa Sriratuhaji Ing Pajajaran Sunda Nuswantara”.

Sosok Hj.Ratu Ageng Rekawati adalah Ketua Harian DPP Paguron Jalak Banten Nusantara (PJBN) yang juga tokoh Budayawan muda berpengaruh di Banten.

Disamping pemberian gelar adat kehormatan tersebut sekaligus diadakan seremoni sakral penyerahan “Tongkat Komando Pusaka Ciungwanara berusia 700 tahun oleh tokoh kasepuhan Sunda dan tokoh Ketua Pandita Asia yakni, Rd Uyut Sani, khusus kepada Ketua Harian DPP Paguron Jalak Banten Nusantara tersebut.

“Sebagai Tokoh Budayawan Muda Berpengaruh Mampu Menjaga Keragaman Adat Tradisi Merawat Keragaman Budaya, Etnis,Ras,Suku dan Agama dalam memimpin organisasi terbesar di Indonesia tokoh Pimpinan  Wadah PJBN se-nusantara melestarikan menjalankan aturan lalakon amanah karuhun”.

Hj.Ratu Ageng Rekawati, Ketua Harian DPP PJBN dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan gelar budaya Sunda-Bali sangat luar biasa sebagai bentuk konkrit dalam upaya menghidupkan kembali kesatuan, silaturahmi dan menyamakan energi entitas dan identitas Sunda dan Bali pada khususnya.

“Saya ucapkan terimakasih kepada para tokoh kasepuhan lintas suku agama budaya juga apresiasi untuk panitia penyelengara dan warga Ciamis pada umumnya. Kegiatan yang diinisiasi warga Sunda, Banten serta Bali ini merupakan cerminan filosofi masyarakat Sunda-Bali yang dinamakan Tritangtu atau sebuah kelembagaan yang dulu ada di masyarakat kita, Gelar Budaya Sunda-Bali ini salah satu upaya untuk menghidupkan kembali nilai nilai moral yang terkandung didalamnya,” papar Hj.Ratu Ageng Rekawati.

Ia menambahkan, Meski dibalut dengan budaya, Kegiatan tersebut dirasa cukup berat.

Kabupaten Ciamis kata Hj.Ratu Ageng Rekawati kembali membuktikan mampu menggelar kegiatan dengan konsep yang tidak mudah untuk bisa laksana.

“Gelar Budaya Sunda-Bali yang berlangsung meriah dan khidmat ini membuktikan bahwa Galuh menjadi pelopor penjaga budaya Nusantara,” ungkapnya.

Hal senada dikatakan Anton Charliyan, Salah seorang tokoh di Jawa Barat sekaligus Dewan Pembina DPP PJBN. Dirinya mengaku setelah datangnya ratusan pandita yang disucikan di Bali ke Ciamis bisa menjadi angin segar pariwisata Kabupaten Ciamis.

“Sebanyak 130 pandita yang disucikan di Bali ke Ciamis kita berharap setelah ini mampu diinformasikan kepada para jemaahnya bisa berkunjung ke Ciamis. Ketika kunjungan banyak sehingga jadi berkah bisa menangkap manfaat untuk Ciamis,” tuturnya.

Untuk diketahui, Gelar budaya Sunda-Bali diawali dengan parade peserta di halaman parkir menuju area acara. Kemudian Ngistrenan Tritangtu Kasepuhan Agung Tatar Sunda dan Bali diiringi rajah Siliwangi dan Tarawangsa.

Kemudian penanaman pohon suci oleh para tokoh Sunda, Bali dan dilanjutkan penghormatan kepada alam serta lingkungan.

Terakhir adalah penampilan berbagai kesenian khas Sunda dan Bali. Seperti tari Amba, tari jaipong, tari kolaborasi panglikur, silat mangin, kawih Sunda, tari Pendet Bali, angklung sered dan kacapi suling. (One/Mulyo).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

20 − thirteen =