Berita 20190402102132 Penapublik.jpg
Read Time:2 Minute, 9 Second

Cisarua, PenaPublik.com – Dengan adanya tindakan sewenang-wenang dan gegabah yang dilakukan oleh pengelola The Ranch dan Taman Wisata Matahari (TWM) terkait penutupan akses Jalan dan diduga penyerobotan lahan wakaf mendapat tentangan keras khususnya dari Warga Kampung Cisarua Dalem, Desa Kopo, Kecamatan Cisarua. Hal tersebut nampak terlihat pada pertemuan antara warga dengan pihak TWM, The Ranch yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa Kopo, melibatkan Bhabinkantibmas, Babinsa, BPD dan dihadiri oleh Habib Agil Alatas, anggota DPRD Kabupaten Bogor, pada Senin (1/4).

Dalam musyawarah tersebut beberapa perwakilan warga mengungkapkan kekecewaannya kepada pihak TWM terutama The Ranch. Warga menilai bahwa meskipun Jalan tersebut kecil dan sempit tetapi tindakan sewenang-wenang itu melanggar aturan dan mengganggu akses Jalan yang selama berpuluh-puluh tahun dilalui oleh warga.

Menurut Solihin, salah satu warga Kampung Cijulang RT 5 RW 05, Desa Kopo, dirinya menilai bahwa pihak The Ranch dan TWN sangat keterlaluan tidak mementingkan kepentingan masyarakat di wilayah tersebut.

“Setelah melihat dan mendengar apa yang diutarakan oleh masyarakat, secara kebetulan sejak SMP saya jalan kaki melalui akses Jalan itu tetapi dengan terusiknya The Ranch ini memotong dan menutup jalan tersebut, Saya tidak terima dan meminta kembalikan secepatnya seperti semula berikan pelayanan terbaik, CSR-nya jalankan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar,” ungkapnya.

Oleh karena itu kata Solihin, Jika kepentingan warga masyarakat tidak dipenuhi oleh pihak The Ranch maupun TWM, maka jangan salahkan apa yang akan terjadi nanti.

“Kalo memang CSR-nya tidak dijalankan saya sendiri yang akan berhadapan dengan pihak The Ranch dan TWM, masyarakat dan Desa ini butuh. CSR itu diwajibkan oleh Pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat, sementara ini hanya permasalahan yang dibuat oleh Bapak-Bapak jadi jangan hanya keuntungannya saja yang diraup dari Kampung kami tetapi perhatikan faktor ekonomi dan sosial maupun kultur Budaya didalamnya,” tegas Solihin yang merupakan aktivis Pepeling di wilayah Puncak.

Sementara itu menurut warga lainnya mengatakan sejak puluhan tahun lalu tanah wakaf tersebut diperuntukkan bagi warga sekitar, selain itu dirinya meminta pihak Desa harus membantu membela perjuangan warganya dari kepentingan The Ranch dan TWM.

“Jalan yang kami perjuangkan ini untuk manusia bukan jalan untuk bebek atau kerbau, dari saya belum lahir itu Jalan sudah ada, jadi kami meminta jika dipindahkan itu layaknya memanusiakan manusia. Jangan perlakukan kami seperti bebek hanya dikasih selokan untuk jalan,” celotehnya.

Hal senada juga diakui warga Kampung Cisarua Dalem yang hapal betul silsilah dan kondisi sejak puluhan tahun bahwa Jalan tersebut merupakan amanat almarhum Haji Furqon.

“Jangan memutus jariah yang mewakafkan dan tidak boleh diganggu gugat karena itu untuk kepentingan masyarakat. Saya tidak setuju jalan itu dipotong artinya harus luruskan kembali bila perlu dibongkar demi kemaslahatan umum.” pintanya.

Reporter : Taufik Hidayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

10 − seven =