2023 12 23 14 13 08.png
Read Time:2 Minute, 23 Second

CISARUA, PENAPUBLIK.COM – Bupati Bogor H. Iwan Setiawan menghadiri sekaligus melantik Pengurus Forum Pengurangan Resiko Bencana (F-PRB) Kabupaten Bogor masa bakti tahun 2023 – 2027 digelar diruang aula Hotel Pesona Anggraeni, Jalan Raya Puncak, Kampung Balekambang Pasanggrahan, RT 1 RW 01, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua pada Sabtu (23/12/2023)

Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) sebagai wadah sekaligus mitra Pemerintah Kabupaten Bogor dimana didalamnya berbasis komunitas dan masyarakat peduli bencana serta stakeholder lainnya.

Hal tersebut juga sejalan dengan amanat Undang-Undang nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana.

Bupati Iwan Setiawan Saat Lantik Pengurus FPRB Kabupaten Bogor Periode 2023-2027.

Menurut H. Iwan Setiawan, Bupati Bogor dalam sambutannya atas nama Pemerintah Kabupaten Bogor mengucapkan selamat kepada rekan-rekan relawan dan pengurus Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) masa bakti tahun 2023 – 2027.

Diketahui kata Iwan, Secara geografis wilayah Kabupaten Bogor yang cenderung rentan terhadap bencana yang diakibatkan oleh aktivitas rutin maupun aktivitas geologi juga vulkanologi.

Bahkan menurut sumber indeks data rawan bencana Indonesia tahun 2022 menempatkan Kabupaten Bogor diurutan ke 380 dari 514 Kabupaten/Kota di Indonesia dengan klasifikasi daerah resiko sedang terhadap bencana.

“Semoga dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya sebagai mitra strategis Pemerintah Kabupaten Bogor dalam upaya pengurangan resiko bencana di 40 wilayah Kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor,” tuturnya.

Ia menambahkan, Sementara menurut data dari BPBD Kabupaten Bogor sampai dengan 13 Desember 2023 ada sebanyak 2078 kejadian bencana dengan wilayah yang terdampak sebanyak 2076 titik lokasi tersebar di 348 Desa pada 40 Kecamatan yang didominasi bencana angin kencang itu ada sekitar 677 kejadian kekeringan 643 kejadian dan tanah longsor 465 kejadian.

“Semua ini diperlukan upaya serius dengan bersama-sama seluruh stakeholder untuk mengurangi resiko bencana di Kabupaten Bogor,” kata Iwan.

Untuk itu masih kata orang nomor wahid di Bumi Tegar Beriman, Dibutuhkan Gerak preventif dan kolaboratif antara Pemerintah dan swasta, Organisasi, seluruh elemen masyarakat bisa terus ditingkatkan untuk mengantisipasi dan mitigasi bencana serta menormalisasi dampak kerugian bencana di Kabupaten Bogor.

“Kami berharap FPRB dapat terus meningkatkan kapasitas dan kolaborasi bersama bersinergi agar dapat berkontribusi nyata dalam upaya memberikan edukasi dan sosialisasi kebencanaan, pemetaan dan resiko bencana serta kesiapsiagaan menghadapi juga mengurangi resiko bencana di Kabupaten Bogor,” paparnya.

Ditempat yang sama, Asep S, Sekretaris Badan mewakili Kepala BPBD Kabupaten Bogor saat sambutan mengatakan bahwa Kabupaten Bogor diketahui rawan kebencanaan melihat dari berbagai sumber data termasuk BNPB.

FPRB kata Asep bertujuan untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana dan pada saat pra bencana yang sesuai dengan tatanan nilai-nilai yang hidup kemudian berkembang dalam masyarakat diperlukan penyelenggaraan penanganan bencana yang terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh sebagai upaya pengurangan resiko bencana.

“Selain itu untuk mewujudkan ketangguhan bencana di Kabupaten Bogor maka perlu dibentuk Forum Pengurangan Resiko Bencana yang hari ini dilantik. Selamat kepada rekan-rekan relawan dan pengurus FPRB, Mudah-mudahan niat baiknya menjadi ladang amal untuk di akherat kelak, Aamiiin YRA.” pungkasnya penuh harap.

Reporter : Taufik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 × five =