CISARUA, PENAPUBLIK.COM – Usai pelantikan, Witoro Dwi Winayana, Ketua terpilih Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bogor periode tahun 2023-2027 mengatakan bahwa rekan-rekan relawan dan pengurus yang tergabung dalam Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) dari lintas organisasi dan sektoral serta komunitas.
Kiprah rekan-rekan yang tergabung dalam FPRB sejauh ini diketahui kata Wito sapaan akrabnya lebih kepada mitigasi atau sebelum kejadian bencana.
Disamping itu selanjutnya kata Wito memberikan edukasi, sosialisasi dalam penanggulangan bencana dimana FPRB menjadi mitra strategis Pemerintah Kabupaten Bogor terutama di BPBD.
“Saat ini berjumlah 28 organisasi dan diisi para relawan kebencanaan seperti Tagana, Orari, RAPI, Pramuka peduli, Destana, PMI, dan unsur lainnya dimana semua rekan-rekan dulu memang tergabung dalam relawan kebencanaan. Alhamdulillah acara pelantikan tadi berjalan dengan lancar, yang dilantik jumlahnya 35 orang. Terima kasih atas kerjasamanya dari semua lintas sektoral,” ucapnya saat ditemui seusai kegiatan pelantikan diruang aula Hotel Pesona Anggraeni Cisarua pada Sabtu (23/12/2023).
Pihaknya siap bekerjasama dalam penanggulangan kebencanaan dengan seluruh stakeholder termasuk elemen masyarakat yang ada diwilayah Kabupaten Bogor.
Selain itu juga pihaknya bekerjasama dengan BMKG dalam aktivitas kebencanaan.
“Setelah dilantik kita mulai melakukan sosialisasi, edukasi ke masyarakat yang ada di Desa bahkan kita bagi juga perwilayah dimana di isi oleh koordinator wilayah (korwil) disetiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor terutama yang sangat rawan bencana. Ada 22 Kecamatan yang berpotensi rawan bencana alias zona merah bencana. Kedepannya akan cukup banyak relawan kebencanaan yang ingin bergabung bersama FPRB,” jelasnya.
Sementara itu, Heru Tri Wardoyo biasa disapa Roy, Salah seorang relawan FPRB mewakili RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) Kabupaten Bogor kehadiran Ketua terpilih yang baru ini berharap dapat menjalankan dan melanjutkan program-program kepengurusan sebelumnya meskipun sempat vakum selama kurang lebih 2 tahun kebelakang.
“Keinginan kita sederhana, program sebelumnya terus dilanjutkan dan saya harap pengurus yang saat ini dilantik kalau bisa lebih sinergi lagi daripada sebelumnya. Karena di FPRB itu sifatnya kan kolektif kolegial artinya kerjasama team. Tidak membawa komunitas a dan b tetapi kita dalam wadah yang sama yakni FPRB. Selamat kepada Pak Wito dan rekan-rekan pengurus FPRB semoga jadi motivasi dan bermanfaat bagi lingkungan.” tandasnya. (Taufik)
