20220719184856.jpg
Read Time:1 Minute, 58 Second

CISARUA, PENAPUBLIK.COM – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Ade Yana menyatakan pembentukan detektif lingkungan tidak perlu dilakukan. Sebab kata Ade, Saat ini DLH telah memiliki satgas lingkungan hidup yang bertugas mengawasi sekaligus memberikan pembinaan kepada masyarakat.

Menurutnya, Pernyataan itu juga sebagai jawaban atas desakan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor Tuty Alawiyah yang meminta DLH membentuk detektif lingkungan untuk mengatasi pencemaran lingkungan, terutama sungai Cileungsi dan Ciliwung belum lama ini.

Sementara itu Tuti Alawiyah yang ditemui seusai menghadiri Reses Dewan Dapil III yang digelar diruang Aula Kecamatan Cisarua pada Selasa (19/7/2022) memberikan tanggapan terkait apa yang dilontarkan Kadis DLH Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu.

“Iya kemarin kan Kepala Dinas Lingkungan Hidup sudah datang kerumah saya dan minta maaf karena dia sendiri tidak paham dan mengerti apa itu detektif lingkungan padahal detektif itu bekerja untuk membantu Satgas LH,” paparnya pada PenaPublik.

Sebab menurut dia, Tidak cukup hanya Satgas LH saja dalam penanganan dilingkungan artinya semua pihak bisa menciptakan berbagai macam seperti Cipta Kali Bersih bekerja sama dengan warga masyarakat dan unsur Karang Taruna serta komunitas para penggiat lingkungan yang rela tanpa minta bayaran.

“Nah, Disini kan selalu terjadi miskomunikasi karena ketidakpahaman dari DLH kalo kita kan cukup paham masalah sampah, Apalagi kan Kepala Dinas LH dulunya sebagai Kepala Dinas Perhubungan (Dishub). Jadi kalo masalah sampah dan pengelolaan sampah itu kemudian dianggarkan untuk apa dan sebagai-nya hingga ketiap Desa, dia itu belum cukup paham,” ujarnya.

Ia menambahkan, Terkait detektif lingkungan didalamnya berupaya membantu warga masyarakat juga, Artinya dari masyarakat untuk masyarakat, yang penting kegiatan positif dan peduli terhadap lingkungan.

“Jangan sampai ada Satgas Lingkungan Hidup yang hanya menerima honorarium tapi kinerja-nya jauh dari harapan. Ini kan sangat disayangkan karena anggaran yang begitu besar. Saya pribadi berterima kasih setelah mendengar informasi tadi dalam acara reses Dewan, Kadis DLH kalau saya tegur langsung bilang semuanya bagus padahal kenyataannya nol besar jadi harus dapat teguran yang keras ya,” tegasnya.

Saat Berlangsungnya Reses Dewan Dapil III Pada Selasa (19/7/2022).

Ditempat yang sama Ivan Pramudia, Camat Cisarua mengaku jika dirinya membahas permasalahan sampah diwilayah Puncak ini setiap Desa pengadaan tempat pembakaran agar penanganan sampah bisa teratasi.

“Intinya gini, seperti incinerator yang ada diwilayah Tugu Utara yang sudah berjalan itu lebih baik dikembangkan untuk menangani sampah-sampah rumah tangga disekitar Desa. Dan ini udah saya ajukan ke DLH untuk ditindaklanjuti.” pungkasnya. (Fik/Zal).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *