Cisarua, PenaPublik.com – Pasca bencana alam berupa angin kencang yang melanda dibeberapa titik kawasan wisata Puncak dan terjadi pada Minggu dini hari (21/10), Dibanding wilayah lainnya kerusakan nampak terlihat jelas di Kampung Citeko Panjang RT 03 RW 09, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua. Informasi sebelumnya dikabarkan sedikitnya 30 unit rumah yang rata-rata masih berdinding bilik di kanan dan kiri bangunannya, Namun dari data yang berhasil dihimpun dilokasi kejadian total keseluruhan berjumlah 41 unit rumah dari 84 KK atau kurang lebih 300 orang warga terdampak bencana angin kencang tersebut.
Menurut Solihin, Aktivis Pegiat Peduli Lingkungan (Pepeling) mengatakan peran Pemerintah setempat maupun stakeholder harus bergerak cepat untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak musibah angin kencang, Saat ini mereka sangat membutuhkan bantuan khususnya makanan, Obat-obatan dan yang lainnya terlebih lagi masih banyak anak-anak dan Balita.
“Pemerintah setempat harus segera ambil tindakan terhadap para korban ini minimal bisa koordinasi dengan beberapa perusahaan yang ada di sekitar untuk memberikan bantuan sebagai sosial perusahaan tersebut terhadap masyarakat. Saya merasa miris juga ketika ada bencana seperti ini dana cepat atau dana urgent bencana alam seperti ini harus penuh dengan berliku-liku administrasinya?.
Pertanyaan besar juga bagi saya apakah dana urgent untuk bencana tidak ada,” tanya-nya.
Hal senada dikatakan Surya, Mewakili Karang Taruna Branjangan Desa Kopo, Saat memberikan bantuan ala kadarnya bagi warga Kampung Citeko Panjang RT 3 RW 09, Bersama aktivis Pepeling mengaku prihatin melihat kondisi dilokasi bencana dan melihat dapur umum yang masih butuh bantuan dari berbagai pihak.
“Saya perwakilan dari Karang Taruna sedih melihat korban bencana angin kencang yang terjadi di Desa Citeko ini. Sebanyak 41 rumah mengalami kerusakan meskipun tidak ada korban jiwa, Pemerintah harus cepat tanggap terlebih lagi disini kesulitan air bersih dan bahan makanan bagi 300 orang penghuni di Kampung ini.” pungkasnya.
Reporter : Taufik Hidayat