Aksi Kungfu Satpol Pp Lukai Mahasiswa Saat Unras Warga Minta Pecat Pelakunya.jpg
Read Time:1 Minute, 32 Second

Cibinong, PenaPublik.com – Unjuk rasa sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Cabang Bogor yang digelar didepan Gerbang Kantor Bupati, Jalan Tegar Beriman, Cibinong berujung ricuh dan mengundang keprihatinan mendalam bagi para mahasiswa atas tindakan represif dari aparat Kepolisian terutama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor.

Seperti diungkapkan Muhamad Farhan Abdilah, Ketua Bidang Internal HMI MPO Korkom UNIDA sangat menyayangkan atas tindakan represif oknum aparat Kepolisian dan Satpol PP yang mengamankan aksi HMI MPO Cabang Bogor di Pendopo Bupati Bogor.

Menurutnya, Hal itu sangatlah tidak pantas dilakulan oleh aparat yang seharusnya menjaga keamanan aksi massa tersebut, Tetapi yang terjadi malah sebaliknya.

Saat Unjuk Rasa Berlangsung Digerbang Bupati Bogor

“Kami akan terus melakukan aksi dan menyampaikan aspirasi serta tuntutan kami terkait polemik pembangunan RSUD Leuwiliang sampai tuntas dan akan melakukan langkah hukum atas perbuatan keji oknum aparat Kepolisian dan Pol-PP yang melakukan tindakan represif terhadap beberapa rekan kami saat aksi,” ujarnya melalui pesan Whatsapp pada Kamis malam sekitar pukul 20.00 WIB (17/09).

Hal tersebut tentu menjadi preseden buruk yang tidak boleh terulang lagi di Bumi Tegar Beriman.

“Maka kami akan mengusut sampai oknum aparat diberikan sanksi yang berat bahkan pecat pelakunya,” tegas Farhan.

Saat PenaPublik menghubungi Badru Tamam, Korlap aksi HMI dirinya mengaku saat ini masih berada di Polres Bogor bersama rekan-rekannya.

“Iya wa’alaikumsalam, Siap kang ini temen-temen hari ini masih di Polres,dan yang kena tendangan tadi oleh Pol PP itu masih mengalami luka,” singkatnya.

Sementara itu, Iyong, Salah seorang aktivis Lingkungan Hidup Pepeling menilai apa yang dilakukan aparat hingga menendang pendemo itu sungguh perbuatan yang tidak manusiawi.

“Sangat tidak beretika dan jelas melanggar ya, Tetapi menyangkut permasalahan apapun itu tidak di benarkan kalo sampai harus main fisik apalagi terhadap mahasiswa yang seharusnya diberikan contoh yang lebih arif dan bijaksana.” pungkasnya.

Reporter : Taufik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

17 − 11 =