Angka Peminjam Online Meningkat Drastis, Masyarakat Alami Dilema
Read Time:2 Minute, 22 Second

BOGOR, PENAPUBLIK.COM – Baru-baru ini beberapa situs pinjaman online menyatakan bahwa mereka mendapatkan kenaikan jumlah peminjam yang semakin banyak pada saat pandemi. Meskipun hanya 1,43% dari total penduduk Indonesia yang menggunakan layanan jasa pinjaman online, namun jumlah tersebut merupakan data kenaikan yang cukup drastis jika dilihat dari data sebelum pandemi.

Massa pandemi ini membuat semua kalangan masyarakat kesulitan ekonomi,  cara mereka untuk tetap mempunyai penghasilan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari sangat beragam. Penghasilan yang dibilang sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari membuat beberapa masyarakat nekat untuk menggunakan jasa pinjaman online.

Seperti yang kita ketahui Indonesia selalu mengalami krisis ekonomi, yang disebabkan oleh kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) dan lapangan kerja yang masih sedikit. Banyak sekali masyarakatnya yang masih tidak memiliki pekerjaan, dan ketika mereka mempunyai pekerjaanpun tidak mendapatkan upah yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, yang akhirnya membuat mereka nekat untuk meminjam uang dari situs pinjaman online, karena dibandingkan meminjam dengan orang yang dikenal lebih baik meminjam pada aplikasi yang kemungkinan besar tidak akan menimbulkan kericuhan dengan tetangga atau orang lain.

“Iya saya nekat meminjam uang pada pinjaman online, karena keadaan orangtua saya yang kesulitan ekonomi akibat pandemi ini, sedangkan saya membutuhkan uang untuk biaya kuliah dan kebutuhan sehari-hari dan sangat tidak memungkinkan untuk meminta uang kepada orangtua,” tutur salah seorang mahasiswa saat di wawancarai.

Krisis ekonomi yang sudah ada di Indonesia ini lalu kedatangan pandemi covid-19 yang membuat beberapa sumber penghasilan di negara ini harus ditutup, Pada saat itulah jumlah masyarakat yang menggunakan layanan jasa pinjaman online terus naik.

Tidak hanya di Indonesia saja yang mengalami krisis ekonomi pada saat pandemi, beberapa negara yang terkena kasus covid-19 pun mengalami krisis ekonomi.

Pada masa krisis ekonomi ini beberapa masyarakat memanfaatkan layanan pinjaman online karena dianggap mudah dan praktis, siapa sangka pinjam meminjam ini sudah menjadi hal yang lumrah bagi beberapa kalangan masyarakat. Tentunya merekapun tidak akan meminjam jika ada pekerjaan dan kesulitan ekonomi.

Meskipun pinjaman online ini sangat membantu, namun tetap saja pinjaman online ini memiliki sisi negative-nya, Pikirkanlah dampak berkepanjangannya jika anda menggunakan pinjaman online, semua orang pasti pernah mengalami kesulitan. Sikapilah permasalahan keuangan kalian dengan bijak.

“Untuk meminjam diaplikasi tersebut sangat mudah, dan tentunya uang bisa cair dengan cepat,” ujar seorang peminjam.

Salah seorang pengguna pinjol (pinjaman online-red) mengaku awalnya meminjam uang disalah satu aplikasi pada saat 2019 lalu.

“Kemudian saat pandemi yang baru saja dimulai saya harus diberhentikan dari pekerjaan, karena pikiran yang pendek karena kebutuhan yang mendesak saya mencoba pinjaman online ini,” terangnya.

Dengan kondisi tersebut tentu saja bisa menjadi ketergantungan untuk para penggunanya, bahkan bisa menjadi sebuah budaya baru, meski massa pandemi telah berakhir tetap saja ada beberapa yang sudah ketergantungan dengan pinjaman online ini.

“Kondisi ini membuat sulit untuk tidak meminjam, Benar-benar dilematis.” tandasnya.

Penulis : Zuhrotul Mu’minati, Deni Solehudin, M.Aldi Yon K, Ana S.

Editor : Fik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five − four =