Semarak Hut Ri Ke 75 Puluhan Orang Bersatu Padu Memungut Sampah Disungai Cisarua.jpg
Read Time:3 Minute, 4 Second

Cisarua, PenaPublik.com– Dalam rangka memeriahkan dan menyemarakkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) yang ke-75, Sebagai titik kumpul dihalaman SMP YPC dan dibawah komando Koramil 21/24 didampingi Camat serta perwakilan Polsek Cisarua bersatu padu dengan elemen kemasyarakatan termasuk Pemdes Citeko beserta jajarannya, Pengelola Pasar, Ormas PPM, Pemuda Pancasila, Pramuka, Ecovillage, Komunitas Pepeling, Satlinmas, Ketua RT/RW setempat serta warga masyarakat menggelar kegiatan bebersih lingkungan dari sampah yang berada disekitar Pasar dan Sungai Cisarua pada Sabtu pagi (15/08).

“Iya kami sudah beberapa kali turun dengan rekan-rekan para pegiat lingkungan termasuk Pepeling dan Ormas yang ada diwilayah Puncak dan kebetulan kegiatan ini di inisiasi oleh Koramil, Tentu ini harus kita evaluasi tetapi yang pokok dan terpenting adalah kesadaran masyarakat kemudian kedepannya harus ada sistem,” tutur H.Deni Humaedi, Camat Cisarua.

SMP YPC Sebagai Titik Kumpul Sebelum Turun Kelokasi Pasar Dan Sungai Cisarua

Lanjutnya Ia menambahkan permasalahan sampah serta penanggulangan dan solusi-nya itu merupakan kewajiban semua pihak artinya tidak harus juga menyalahkan siapa yang bersalah?,”Kedepannya kita
akan coba memakai sistem jaring dan nanti membentuk kelompok, kalo yang banyak sampahnya itu akan keliatan kelompok itu misalnya per berapa meter jarak antar kelompoknya,” terangnya.

Disamping itu juga masih kata Deni, Pihaknya akan berupaya membangkitkan kembali KRL disekitar lokasi meskipun memang butuh proses.

“Ini kan daerah perkotaan yang ujungnya adalah pasar Cisarua. Disekitar pinggir-pinggir pasar juga supaya tidak ada saling menyalahkan siapa yang nyampah ini perlu kita edukasi yang tidak boleh terhenti dan harus berkesinambungan. Masyarakat bisa men-take over tidak selalu dikasih stimulan oleh kekuatan luar misalnya dari LSM dan dari unsur eksternal lainnya sehingga ada sense of belonging-nya ada rasa memiliki,” imbuhnya.

Bahkan menurut Deni, Ia memiliki data pembuangan septitank kamar mandi (WC) dimana dibuangnya itu mengarah langsung kesungai termasuk juga ada beberapa data para pedagang.

“Seperti ada tukang ayam udah dipotong disitu kemudian darahnya dibuang kesini (Sungai) itu namanya pencemaran dan itu bisa kena sangsi hukum tetapi pendekatan kita saat ini ya kita edukasi secara persuasif lah,” ujarnya.

Deni berharap kepada semua pihak agar bisa bersinergy dan ikut memikirkan bagaimana mengembalikan ekosistem wilayah Sungai Cisarua agar terjaga kembali karena sejatinya memang masalah sampah menjadi tanggung jawab bersama.

“Terima kasih kepada Koramil, Polsek, Pemdes Citeko beserta aparatur dan Linmasnya, RT/RW-nya, Kader-kadernya, Pramuka, Ormas PPM, Pemuda Pancasila dan pihak yang lainnya. Semoga ini bisa jadi motivasi kita bersama dalam upaya menjaga, merawat Sungai Cisarua ini artinya bahwa sampah kita adalah tanggung jawab kita terlebih juga kalau kita memiliki nilai-nilai spiritual kebersihan itu sangatlah vital,” paparnya.

Ditempat yang sama, Badrudin, Pj Kepala Desa Citeko, Pihaknya mengatakan bahwa sebenarnya masalah sampah itu dikembalikan lagi kepada masyarakat sekitar mau seperti apa solusi terbaiknya. Dirinya mengapresiasi apa yang digagas oleh Danramil Cisarua khususnya dalam kegiatan tersebut.

“Danramil sebagai inisiator mencoba memberikan contoh dalam kegiatan membersihkan sampah ini dan harus dilakukan secara terus menerus berkesinambungan. Saya pikir semua yang saat ini hadir bisa dijadikan simbol sebagai pahlawan kebersihan dan berharap semua elemen masyarakat bisa ikut memikirkan bagaimana supaya Sungai Cisarua ini bersih dari berbagai jenis sampah,” ungkapnya.

Sementara itu Mayor Inf Aris NL, Danramil Cisarua-Megamendung sebagai penggagas kegiatan bebersih sampah disekitar Pasar dan Sungai Cisarua mengaku bahwa sejauh ini pihaknya bersama para anggota sudah ketiga kalinya turun kebantaran Sungai Cisarua yang kondisinya semakin memprihatinkan disetiap titik lokasi.

“Melihat faktanya semakin memprihatinkan, Seluruh elemen masyarakat dan warga harus bisa merubah mindset bahwa sekarang lah waktu yang tepat untuk merasa memiliki dan peka terhadap lingkungan termasuk Sungai Cisarua ini. Mudah-mudahan bisa disadari bahkan tadi pun saya dengan Pak Camat udah koordinasi terkait hal ini dan kedepannya mencarikan solusi terbaik bagi keberadaan Sungai Cisarua.” pungkasnya.

Reporter : Taufik

Editor : Iwn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *