Adobe 20180722 105614
Read Time:1 Minute, 0 Second

Cisarua, PenaPublik.com – Pernah teringat jajanan masa tahun 80-90 an ? mari kita mengulas makanan ringan tanpa pangawet yang khas untuk masa 2 dekade kebelakang.

Saat itu mungkin adalah masa yang di idam- idamkan bisa kembali dialami oleh setiap orang, sebuah pengalaman merasakan jayanya makanan-makanan cepat saji dengan bahan yang tidak “neko-neko”.

Sagu dan terigu atau tepung tapioka, banyak sekali hasil olahan dari dua bahan ini, beberapa diantaranya yaitu cireng dan cakwe.

Hmm… kenikmatan terbayang begitu mendengar namanya, terlebih ada tambahan saus kacang bercampur diatas sebuah mangkuk bersamanya.

Seperti yang masih dipertahankan Aan (61) penjual cireng dan cakwe keliling, dia telah melakoni usahanya itu dari tahun 1980 hingga saat ini.

“Mulai tahun 1980 dulu harganya 25 rupiah, kalau sekarang 250 Rupiah,” ujar Aan, Bapak 5 orang anak, 4 cucu dan seorang cicit.

Masih kata Aan, Cireng dan Cakwe yang Ia buat sendiri tidak menggunakan bahan pengawet dan setiap hari lebih kirang menghabiskan adonan sebanyak 7 kg.

“Ini mah bikin sendiri, ga pake juga ga butuh pengawet apa apa. alhamdulillah langsung abis dalam waktu satu hari.” pungkasnya.

Sekedar diketahui, meskipun kini sudah merajarela berbagai macam makanan berbau modern, tapi cakwe dan cireng tetap memiliki tempat tersendiri dihati masyarakat Indonesia.

(ND/TH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five − 4 =