Pendidikan Non Formal Jadi Usulan Di Musdes Leuwimalang
Read Time:1 Minute, 40 Second

Cisarua, PenaPublik.com – Saat mengikuti acara Musdes, warga Desa Leuwimalang mengusulkan beberapa point salah satunya tentang pendidikan yang harus di dapatkan oleh masyarakat bawah, bahkan pendidikan berbasis Pesantren atau Madrasah menjadi salah satu usulan agar dapat pengalokasiannya dari Dana Desa (DD).

Menurut Uci Sanusi, Ketua RT 05/ 03, seusai kegiatan mengatakan, pendidikan pelatihan ke masyarakat itu suatu hal yang sangat penting, harus di lakukan sebagai pembekalan pengetahuan karena pendidikan masyarakat dalam berbagai hal secara formal tidak merata maka pendidikan dengan cara pelatihan ke masyarakat bawah harus ada.

“Seperti Pendidikan, tentang tata cara berpolitik yang baik, tentang bagaimana membangun sosial ekonomi dan Budaya sampai ke penyerapan anggaran Pemerintah. Itu semua sekarang kan belum ada pendidikan yang menyentuh ke masyarakat bawah secara langsung,” ungkap Uci.

Masih kata Uci, Ia menambahkan terkait musyawarah pun seharusnya di lakukan di mulai tingkat RT/ RW dan Dusun baru setelah itu melakukan musyawarah di tingkat Desa.

Menanggapi usulan-usulan tersebut, Yayan Nuryana, Kepala Desa Leuwimalang mengatakan selaku Pemerintahan Desa akan mengakomodir semua apa yang jadi usulan dan saran dari masyarakat. Atas nama Pemerintah Desa tidak akan alergi menerima itu semua bahkan kritikan sekalipun dari masyarakat.

Akan tetapi masih kata Yayan, Pemerintahan Desa dalam menentukan kebijakan ada batasan-batasan yang berbenturan dengan aturan yang telah di tetukan, seperti pengalokasian Dana Desa (DD) baru berkutat di infrastruktur dan pemberdayaan.

“Walaupun Kepala desa berwenang mengatur soal penyelenggaraan Pemerintahan, penyelenggara penggunaan anggaran tapi itu sudah ada aturan untuk pengalokasiannya,” tandasnya.

Sementara untuk bidang keagamaan seperti bantuan pembangunan Pesantren ini diatur melalui Peraturan Desa (Perdes) bisa dapatkan bantuan dari link luar intinya Pemdes mendukung semua usulan untuk pembangunan di Desa ini.

“Sesuai dengan motto kami, hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan esok hari harus lebih baik dari hari ini,” ujarnya.

Sementara itu menurut Iman Sukarya, Pendamping Desa, menuturkan bahwa tidak tertutup kemungkinan kedepan usulan apapun dari masyarakat bawah itu bisa terkabulkan.

“Desa ada Kemendes dan untuk keagamaan ada Kemenag bisa saja koordinasi kedua kementerian itu bikin MOU penambahan dana untuk sarana keagamaan.” tutupnya.

(Wan/TH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 × two =