Berita 20180822020320 Penapublik.jpg
Read Time:1 Minute, 47 Second

Cisarua, PenaPublik.com – Pemerintah Desa Tugu Utara saat menggelar Acara besar di Gedung tua eks Pabrik Teh Ciliwung, Kampung Neglasari, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, rupanya bangunan tua tersebut menyimpan cerita penuh misteri tersendiri.

“Alhamdulillah sebelum mengadakan kegiatan, pada malam tanggal 18 Agustus kita melakukan upacara spiritual atau tradisi selametan tempat yang tujuannya memohon ijin kepada para penghuni atau karuhun yang berada di perkebunan teh Ciliwung yang konon katanya terkenal angker ini,” terang Nandar Winandar, Ketua Panitia HUT RI ke-73 Desa Tugu Utara, saat ditemui disela-sela acara malam Puncak penganugrahan warga berprestasi.

Karena menurutnya, jika tidak meminta ijin terlebih dahulu, khawatir akan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

“Ya kita panitia secara bersama-sama sesepuh dan warga masyarakat melakukan tradisi spiritual di isi dengan do’a do’a memohon perlindungan dan keberkahan kepada Allah SWT, agar pelaksanaan berjalan lancar,” jelasnya.

Gedung Tua eks Pabrik Teh Ciliwung yang dijadikan acara

Saat disinggung soal persiapan atau sesajen khusus yang dilakukan, Nandar yang juga Sekdes Tugu Utara menuturkan untuk kegiatan yang sifatnya khusus tidak ada.

“Hanya saja konon menurut orangtua disini supaya menyediakan kopi pahit,kopi manis, air teh tawar, intinya sih do’a do’a yang kita panjatkan kehadirat Ilahi dan memohon perlindungan, keberkahan langsung kepada Allah dengan keyakinan kita mudah-mudahan dan insha Allah tidak akan terjadi apa-apa,” tutur Nandar meyakinkan.

Hal senada dikatakan Yudi Wiguna, salah satu Tokoh Masyarakat dan Budayawan Puncak mengaku yang sebelumnya pada tanggal 18 Agustus mengadakan Semarak Pesona Nusantara mengadakan selametan memohon keberkahan dan keselamatan kepada Allah Sang Khaliq.

“Alhamdulillah saya sendiri yang membawakan atau membacakan Rajah Sunda, sekaligus juga mengadakan “Mipit Bari Amit Ngala Kudu Menta ka Karuhun Karumuhun”. Karena namanya orang Sunda kita tidak bisa lepas daripada orangtua dulu,” tuturnya.

Masih kata Kang Yudi sapaan akrabnya, Ia menambahkan segala sesuatu ada Ijin dari Allah itu suatu hal yang pasti, tetapi di Sisi Allah itu ada yang namanya Rumuhun Karumuhun, sebelum kita lahir ada Bapak kita, sebelum Bapak kita ada Kakek hingga Buyut dan seterusnya.

“Dari mulai pelaksanaan hingga malam ini, Alhamdulillah tidak ada gangguan apapun yang intinya ini untuk warga masyarakat Desa Tugu Utara.” pungkasnya.

(TH/Wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

six − one =