Berita 20190307062414 Penapublik.jpg
Read Time:1 Minute, 31 Second

Jakarta, PenaPublik.com – Sejarah kembali terulang, setelah menggelar Musyawarah Besar (Mubes) Pers Indonesia di Gedung Sasana Budaya TMII pada akhir tahun 2018 kemarin, Sekretariat Bersama (Sekber) Pers Indonesia sebagai penggagas kembali menggelar kegiatan Kongres Pers Indonesia yang bertempat di Gedung Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, pada Rabu (6/3).

Ratusan orang dengan jumlah 525 orang yang tergabung dalam Sekber Pers Indonesia dari berbagai Daerah dan didukung sedikitnya 12 Organisasi Pers dibawah naungan Sekber diantaranya PWO IN, KO WAPPI, PERJOSI, AWI, SWI, IPJI, AKRINDO, GWI, FPII dan SPRI berkumpul dalam ruangan yang sama untuk menggelar Kongres pertama dengan tema “Melalui Kongres Pers Indonesia 2019 yang Profesional, Berkualitas, Independen dan Merdeka dari Diskriminasi, Kriminalisasi dan Intervensi pihak lain”.

Selain ratusan orang, Acara tersebut juga dihadiri Ketua Dewan Pembina/ Penasehat Sekretariat Bersama Pers Indonesia, Jendral TNI (Purn). Tedjo Edi Purdijatno didampingi dua Jendral TNI lainnya, Ketua Sekber, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pers dan Pakar komunikasi serta nara sumber yang berkompeten dibidangnya.

Menurut Sugiharto Santoso atau yang akrab disapa Hoki, Ketua Pelaksana Kongres Pers Indonesia yang pertama mengatakan dan bersyukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa bahwa saat ini momentum yang pas untuk pergerakan dan perjuangan Pers Indonesia.

“Kedepannya Pers Indonesia harus lebih terarah dan baik lagi, harus menjaga harmonisasi dan kreatif serta inovatif. Satu hal yang paling penting juga adalah stop kekerasan dan kriminalisasi terhadap insan Pers kapanpun dan dimanapun,” tegasnya.

Peserta Kongres Berasal Dari Berbagai Daerah Di Seluruh Pelosok Negeri

Sementara itu, Tedjo E.P, Ketua Dewan Pembina/Penasehat Sekber Pers Indonesia dalam sambutannya sekaligus meresmikan Kongres perdana tersebut mengatakan pihaknya akan senantiasa mendukung Pers menuju perubahan yang lebih baik lagi.

“Nanti kita akan membuat lembaga sertifikasi Pers baik untuk wartawan cetak maupun online, karena sejatinya wartawan itu tidak hanya pandai bicara akan tetapi juga harus pandai mendengar.” pungkasnya.

Reporter : Taufik Hidayat

Editor : Taufik Hidayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twelve + five =