Ciawi, PenaPublik.com – Hampir satu tahun lalu sejak dibentuknya Presidium Masyarakat Bogor Selatan (PMBS) oleh para aktivis Bosel yang sejatinya ingin menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) sempat menemui kendala yakni kevakuman terutama di internal Organisasi.
Menurut Muhamad Muhsin, Terjadinya kevakuman di tubuh PMBS jilid 1 itu karena ada sesuatu hal yakni perbedaan pandangan.
“Berbeda pandangan yang terjadi di internal PMBS menurut saya adalah hal yang sangat wajar, bergerak dinamis dan itu yang terjadi sekarang,” ungkapnya.
Padahal kata Muhsin, yang sekarang mencalonkan diri untuk menjadi anggota DPRD tingkat Provinsi dari Partai Berkarya ini menyebutkan bahwa awal berdirinya Organisasi PMBS ini mempunyai tujuan untuk merangkul semua aspirasi dan harapan masyarakat Bogor Selatan yang selama ini tidak mendapatkan keadilan.
“Insha Allah, sekarang kita ada evaluasi bahwa PMBS lebih terkonsep dan terprogram, kita harus berbuat untuk rakyat agar masyarakat juga mengenal kita. Kemudian kita juga akan melakukan sosialisasi secara ketokohan dari berbagai elemen dari 7 Kecamatan, seperti budayawan, ulama, habaib, tokoh masyarakat semua harus duduk bareng.Tidak hanya dengan kepengurusan PMBS saja,” papar Muhsin yang juga Wakil Ketua Umum PMBS jilid 1 tersebut.
Masih kata Muhsin, Ia menambahkan, Bogor Selatan yang terdiri dari 7 Kecamatan meliputi Cisarua, Megamendung, Ciawi, Caringin, Cijeruk, Cigombong dan Tamansari berharap semua elemen kemasyarakatan harus bersatu padu demi terwujudnya Pemekaran.
“Kalau pergerakannya hanya mengandalkan kepengurusan PMBS saja saya rasa tidak akan maksimal, untuk itu dibutuhkan peran serta semua elemen masyarakat dalam hal ini warga Bosel dari 7 Kecamatan.” pungkasnya.
(TH)