Balita Warga Tangkil Caringin Terkulai Lemas Tak Berdaya
Read Time:1 Minute, 31 Second

Caringin, PenaPublik.com – Progam Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah telah di gulirkan untuk pemerataan pembangunan ke berbagai sektor, salah satunya bidang kesehatan.

Namun hal itu tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan, pasalnya masih saja banyak di temukan bahkan program tersebut tidak tepat sasaran. Seperti yang di rasakan salah satu keluarga kategori tidak mampu yang berada di Kampung Ciburial RT 04 RW 06, Desa Tangkil, Kecamtan Caringin, Kabupaten Bogor.

Besaran anggaran yang di kucurkan Pemerintah tak pernah mereka rasakan, ini sangat ironi.

Adalah Darojat dan Neneng Hasanah, keluarga ini memiliki 3 orang anak dan salah satu anak bungsu mereka yang bernama Misbah, saat ini mengalami pertumbuhan tidak normal seperti layaknya anak-anak seusianya. Hingga saat ini belum pernah mendapatkan bantuan dalam bentuk apapun.

Neneng, mengatakan, Misbah saat ini usia nya telah menginjak 5 tahun namun pertumbuhan badannya tidak normal sejak tiga tahun lalu, berat badannya pun saat ini hanya 10 kg. padahal Misbah saat lahir normal seperti bayi pada umumnya dengan berat badan 3 kg.

“Semenjak berusia 2 tahun, Misbah sering mengalami sakit dan ketika berobat ke Puskesmas, Misbah di vonis mengalami penyakit pleck,” tutur Neneng sang Ibu, menceritakan kepada media, pada Rabu (17/07).

Masih kata Neneng, lanjut Ia, sejak Misbah di nyatakan ada penyakit pleck saat itu pihak Puskesmas menganjurkan bahwa anaknya harus berobat rutin selama 7 bulan, tetapi hingga saat ini Misbah tidak mengalami perubahan bahkan hanya bisa terkulai lemas berbaring belum bisa apa-apa.

“Saya suka bawa Misbah ke Posyandu untuk di timbang badan nya, dan suka menanyakan pada petugas tapi tidak pernah menjelaskan penyakit anak saya,” ungkapnya penuh tanya.

Neneng mengeluhkan, manakala anak kesayangannya itu sedang sakit seluruh badannya nampak kaku bahkan warna tubuhnya membiru.

“Saya sangat sedih kalau Misbah ngerasakan sakit seluruh badan nya kaku semua dan warna tubuh nya membiru, tak tega saya melihatnya.” keluh Neneng.

(Imardi/Aji/TH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

11 − 2 =