Berita 20180829165637 Penapublik.jpg
Read Time:1 Minute, 22 Second

Caringin, Penapublik.com – SDN Cinagara 03 terletak di Jl. Snakma Desa Pasirbuncir RT 04/01 merupakan kali pertama menjadi peserta calon sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten. Tim Asessor atau penilai sebanyak dua personil kedatangannya saat tiba disambut tim marawis dan qosidah siswa-siswinya, pada Senin (27/08).

Dalam sambutannya Tim 1 Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Muji Lestari mengatakan program adiwiyata ini bukan lomba melainkan sebagai motivasi supaya sekolah terpacu menjadikan tempat kegiatan belajar mengajar itu nyaman, bersih, sehat.

“Menyimak persentasi Kepala Sekolah dan melihat administrasi ternyata SDN 03 Cinagara menjadikan sekolah berbasis ramah lingkungan telah menjadi program visi misi kepala sekolah sejak tiga tahun lalu mulai dirinya menjabat sebagai kepala sekolah disini,” ujarnya.

Masih menurut Muji, sebetulnya tujuan program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah agar menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah yang meliputi guru, murid dan pekerja lainnya. Sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

“Berharap dengan adanya program adiwiyata ini sekolah termotivasi menjadikan lingkungan sekolah sebagai tempat belajar yang nyaman, sehat dan bersih,” pintanya.

Sementara itu Hj. Sri Mundaryati M.Pd, Kepala Sekolah SDN Cinagara 03 mengatakan sekolah ramah lingkungan menjadi bagian visi misinya menjadi Kepala Sekolah untuk menciptakan pembiasaan mengubah perilaku dan membentuk karakter anak didik melalui sadar dan peduli lingkungan sekitar.

“Sekolah ramah lingkungan ini tiada lain bertujuan untuk menanamkan dan membentuk karakter anak didik untuk membiasakan peduli lingkungan, hidup bersih dan sehat melalui pembiasaan setiap hari disekolah. Membiasakan sholat dhuha berjamaah dan mengaji serta membudayakan mengucapkan salam saat bertemu sesama muslim. Diharapkan peserta didik kami terbiasa hingga mengamalkannya hingga dewasa.” pungkasnya.

(Aji/TH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 × four =